Author Avatar

TBP 7870a

0

Share post:

Serangan DDoS adalah salah satu jenis serangan siber di mana situs web, layanan online, atau jaringan diserang dengan lalu lintas palsu dalam jumlah besar. DDoS merupakan singkatan dari Distributed Denial of Service. Serangan ini dapat membebani server atau jaringan hingga tidak mampu menangani lalu lintas tersebut, yang akhirnya menyebabkan situs web atau layanan menjadi tidak berfungsi atau down.

Serangan ini telah ada sejak lama dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Seiring waktu, DDoS menjadi semakin canggih, baik dalam kualitas maupun kuantitas, sehingga ancamannya semakin signifikan di setiap era.

Serangan DDoS
flickr.com

Pengertian Serangan DDoS

DDoS adalah jenis serangan keamanan yang menargetkan sistem dengan mengirimkan traffic dalam jumlah besar ke server. Serangan ini dapat menyebabkan server overload, memperlambat sistem, atau bahkan membuatnya tidak dapat diakses. Sejak pertama kali muncul pada tahun 1974, DDoS telah mengalami perkembangan yang signifikan. 

Menurut laporan dari Securelist, jumlah serangan protokol DDoS meningkat hingga 80% pada kuartal pertama tahun 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Banyak perusahaan besar telah menjadi target serangan ini.

Sebagai contoh, bayangkan sebuah situs web e-commerce terkenal yang menjadi target serangan DDoS. Penyerang dapat melancarkan serangan ini dengan menggunakan jaringan komputer zombie, yang terdiri dari banyak perangkat yang telah terinfeksi malware dan dikendalikan oleh penyerang.

Penyerang kemudian mengirimkan permintaan lalu lintas dalam jumlah besar secara bersamaan ke server web. Dalam kasus ini, serangan bisa melibatkan ribuan permintaan HTTP dalam waktu singkat. Sehingga membuat server web kewalahan dan tidak mampu menangani beban yang terlalu tinggi.

Akibatnya, kinerja server terganggu, menyebabkan situs web menjadi sangat lambat atau bahkan tidak dapat diakses sama sekali oleh pemiliknya yang sah. Hal ini berarti pelanggan tidak dapat mengakses situs e-commerce, melakukan transaksi, atau melihat produk yang ditawarkan, yang bisa berdampak serius pada bisnis tersebut.

Jenis-jenis Serangan DDoS

  1. Volume-based Attacks: Serangan jenis ini bertujuan untuk membanjiri bandwidth jaringan dengan data dalam jumlah besar, seperti serangan ping flood atau UDP flood.
  2. Protocol Attacks: Serangan ini menargetkan sumber daya server dengan memanfaatkan kelemahan dalam protokol komunikasi, seperti serangan SYN flood yang menguras tabel koneksi di server.
  3. Application Layer Attacks: Serangan ini menargetkan lapisan aplikasi, seperti HTTP Floods, yang secara langsung menyerang aplikasi atau layanan yang berjalan di server target.

Dampak Serangan Protokol

  1. Downtime: Layanan yang terkena serangan DDoS sering kali mengalami downtime, yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi, terutama jika layanan tersebut adalah situs e-commerce atau platform digital yang kritikal.
  2. Biaya Pemulihan: Perusahaan mungkin harus mengeluarkan biaya besar untuk memulihkan sistem dan mencegah serangan di masa depan, termasuk memperbarui infrastruktur dan membeli layanan perlindungan tambahan.
  3. Kerugian Reputasi: Pelanggan yang tidak dapat mengakses layanan mungkin kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan, yang dapat berdampak jangka panjang pada hubungan bisnis.

Cara Mencegah DDoS

Untuk mencegah serangan DDoS pada situs web, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemilik website:

1. Memakai CDN atau Content Delivery Network

Salah satu cara efektif untuk mencegah serangan protokol adalah dengan menggunakan CDN (Content Delivery Network). CDN adalah jaringan server yang didesain untuk menyimpan salinan cache dari situs web Anda dan mendistribusikan beban lalu lintas pengunjung ke berbagai server yang tersebar di lokasi yang berbeda.

Dengan menggunakan CDN, Anda dapat mengurangi risiko serangan DDoS karena CDN dapat mengalihkan pengunjung yang tidak diinginkan ke cache situs web. Sehingga meringankan beban pada server utama. 

Selain itu, karena lalu lintas web didistribusikan ke beberapa server, CDN juga membantu menjaga situs tetap online dan berjalan dengan lancar. Meskipun terjadi lonjakan lalu lintas yang tiba-tiba.

2. Memakai Firewall serta Router Terpercaya

Menggunakan firewall dan router terpercaya juga merupakan langkah penting dalam mencegah serangan protokol. Firewall dapat memblokir paket-paket yang tidak diinginkan dan membatasi lalu lintas jaringan untuk melindungi server dari beban berlebih. 

Sementara itu, router yang tepat dapat membantu memfilter paket-paket data dan memastikan hanya paket yang valid yang diterima oleh jaringan. Dengan demikian, kedua alat ini bekerja sama untuk menjaga integritas dan performa jaringan, serta melindungi situs web dari serangan DDoS.

3. Memakai Layanan Proteksi DDoS

Layanan perlindungan DDoS, yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan spesialis. Seperti Cloudflare, Incapsula, atau Akamai, dapat sangat efektif dalam melindungi situs web dari serangan. 

Layanan ini bekerja dengan cara mengalihkan lalu lintas yang mencurigakan dan menyaring paket-paket data yang tidak sesuai sebelum mencapai server utama. Dengan demikian, layanan perlindungan DDoS membantu menjaga server tetap aman dan berfungsi dengan baik, meskipun terjadi serangan besar.Jika kamu membutuhkan hosting dengan infrastruktur anti DDOS, kamu bisa mencoba https://arenhost.id/ di setiap paketnya kami menawarkan fasilitas anti DDOS hingga 1TBps

4. Menjaga Keamanan Sistem dan Jaringan

Menjaga keamanan sistem dan jaringan website sangat penting untuk melindungi dari serangan. Pastikan sistem dan jaringan selalu diperbarui dan dilengkapi dengan solusi anti-virus dan anti-malware yang efektif. Selain itu, periksa secara berkala bahwa semua komputer dan perangkat yang terhubung ke jaringan bebas dari infeksi virus atau malware.

5. Meningkatkan Kapasitas Bandwidth

Meningkatkan kapasitas bandwidth dapat membantu mencegah serangan DDoS. Dengan kapasitas bandwidth yang lebih besar, jaringan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menahan dan mengatasi volume serangan yang tinggi.

6. Menggunakan WAF (Web Application Firewall)

WAF dapat membantu melindungi aplikasi web dengan menyaring lalu lintas berbahaya sebelum mencapai server. WAF juga dapat memantau dan memblokir permintaan yang mencurigakan atau yang mencoba mengeksploitasi kelemahan aplikasi.

7. Menyimpan Data Cadangan serta Melakukan Disaster Recovery Planning

Menyimpan data cadangan dan merencanakan pemulihan bencana adalah langkah penting untuk melindungi diri dari serangan DDoS. Pastikan Anda memiliki salinan data yang terbaru dan mudah dipulihkan jika terjadi serangan. 

Selain itu, rencanakan strategi pemulihan bencana yang solid. Termasuk tindakan yang harus diambil, tugas yang perlu dilaksanakan, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembalikan sistem dan data. Rencana ini harus memungkinkan Anda untuk menangani serangan dan memulihkan sistem serta data secara cepat dan efisien tanpa mengganggu operasi bisnis.

Layanan pemantauan DDoS juga sangat penting untuk mencegah serangan dan memberikan perlindungan berkelanjutan. Pilih penyedia layanan dengan paket premium yang menyediakan tim dukungan sebagai SOC yang diperluas, bertugas menjaga ketersediaan aplikasi dan mengurangi risiko. 

Layanan ini dapat membantu mengidentifikasi pola serangan secara real-time dan merancang kebijakan adaptif yang efektif untuk mengatasinya. Penting bagi pemilik website untuk memahami potensi risiko serangan DDoS dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.

Perbedaan SSD Client dan SSD Enterprise
Perbandingan Performa HDD vs SSD vs NVme dalam Web Hosting

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *